1. Puisi
Peng Guoliang:
Biodata
Singkat:
Peng
Guoliang ( 1957 - ) lahir pada bulan April 1957. Seorang penyair
China kelahiran kota Changsha, Propinsi Hunan. Anggota dari Asosiasi
Penulis China ( Chinese Writers Association ). Pemimpin Redaksi majalah “
Kreasi”, telah menerbitkan kumpulan karya sastra dan puisi seperti “ Rumah
Kecil Cinta”, “ Akar yang Mengelandang”dll.
Kolam Hijau
Teh
Peng
Guoliang
Juragan
kolam seekor capung
Capung yang
menyayangi teratai layu
Santai
berjalan di atas daun
Berdiskusi
tentang senja
Dengan
seekor ikan sepat
Bulan hijau
teh
Pernah
sintal berbaring di kolam
Kini telah
mengecil dan pergi
Matahari
hijau teh, abangnya rembulan
Selalu
membara mempelototi teratai
Kepalan
tinju capung
Memancarkan
suara derap kuda
Kolam
perlahan-lahan berubah warna
Kulit
sehijau teh
Mungkin
Itu semacam
luka dalam
Pelangi
Peng
Guoliang
Dari
bentangan angkasa tandus
Warna-warni
pelangi
Turun
Menyelusup
ke dalam kulitku
Kulit yang
karatan
Kulit yang
penuh bekas luka
Di organ
tubuhku pelangi diam tanpa bersuara
Membuka satu persatu
jamur
Guci
Pelangi dari
pori-poriku
Menyembul
Ternyata ia
membawa goresan darah
中国的古诗 (Puisi Lama dari China)
春晓
chun xiao
作者 : 孟浩然
zuo zhe : Meng Hao Ran
chun xiao
作者 : 孟浩然
zuo zhe : Meng Hao Ran
春眠不觉晓
chun mian bu jue xiao
chun mian bu jue xiao
处处闻啼鸟
chu chu wen ti niao
chu chu wen ti niao
夜来风雨声
ye lai feng yu sheng
ye lai feng yu sheng
花落知多少
hua luo duo shao
hua luo duo shao
Translate :
Pagi-pagi Buta di Musim Semi
Penulis : Meng Hao Ran
Pagi-pagi Buta di Musim Semi
Penulis : Meng Hao Ran
Tertidur
lelap di musim semi, tidak terasa sudah pagi.
Dimana-mana terdengar kicauan burung.
Ditengah malam, terdengar angin ribut dan hujan lebat.
Sudah tidak tahu seberapa banyak bunga-bunga berguguran.
Dimana-mana terdengar kicauan burung.
Ditengah malam, terdengar angin ribut dan hujan lebat.
Sudah tidak tahu seberapa banyak bunga-bunga berguguran.
登 鹳 雀 楼 (王之涣,688年 - 742年)
Deng Guan Que Lou (Wang Zhi Huan - Tahun 688 M - 742 M)
白 日 依 山 尽
bái rì yī shān jìn
黄 河 入 海 流
huáng hé rù hǎi liú
欲 穷 千 里 目
yù qióng qiān lǐ mù
更 上 一 层 楼
gèng shàng yì céng lóu
Baris I menceritakan pada saat senja tiba, gemerlapan dari cahaya matahari senja bersandar pada gunung pelan-pelan terbenam.
Baris II menceritakan arus sungai kuning (huang he) yang bergulung-gulung, menghadap ke timur mengalir ke lautan luas.
Baris III & IV menceritakan penyair berdiri disini (tempat dia berdiri pada saat itu) dapat melihat ke arah yang jauh memandang pemandangan yang indah harus melalui perjalanan mendaki gunung menuju ke suatu bangunan di tempat yang tertinggi di gunung itu. (rada ribet tata bahasanya soalnya kalo diterjemahin ke Indonesia)
Puisi ini mengkiaskan "Jika ingin memiliki prestasi, kesuksesan haruslah memahami ketekunan/rajin dan juga jerih payah, ini adalah proses yang harus dijalani untuk mencapai hal itu."
Puisi ini digunakan untuk memberi semangat untuk tetap maju selangkah demi selangkah menuju keberhasilan.
Deng Guan Que Lou (Wang Zhi Huan - Tahun 688 M - 742 M)
白 日 依 山 尽
bái rì yī shān jìn
黄 河 入 海 流
huáng hé rù hǎi liú
欲 穷 千 里 目
yù qióng qiān lǐ mù
更 上 一 层 楼
gèng shàng yì céng lóu
Baris I menceritakan pada saat senja tiba, gemerlapan dari cahaya matahari senja bersandar pada gunung pelan-pelan terbenam.
Baris II menceritakan arus sungai kuning (huang he) yang bergulung-gulung, menghadap ke timur mengalir ke lautan luas.
Baris III & IV menceritakan penyair berdiri disini (tempat dia berdiri pada saat itu) dapat melihat ke arah yang jauh memandang pemandangan yang indah harus melalui perjalanan mendaki gunung menuju ke suatu bangunan di tempat yang tertinggi di gunung itu. (rada ribet tata bahasanya soalnya kalo diterjemahin ke Indonesia)
Puisi ini mengkiaskan "Jika ingin memiliki prestasi, kesuksesan haruslah memahami ketekunan/rajin dan juga jerih payah, ini adalah proses yang harus dijalani untuk mencapai hal itu."
Puisi ini digunakan untuk memberi semangat untuk tetap maju selangkah demi selangkah menuju keberhasilan.
qiū pǔ gē táng lǐ bái
秋 浦 歌 (唐) 李 白
bái fǎ sān qiān zhàng
白 发 三 千 丈,
yuán chóu sì gè cháng
缘 愁 似 个 长。
bù zhī míng jìng lǐ
不 知 明 镜 里,
hé chǔ de qiū shuāng
何 处 得 秋 霜
The hoary hair is ten miles long,
Because the sorrows are as long.
In mirror, no one knows at all,
Where came on head the frost of fall?
秋 浦 歌 (唐) 李 白
bái fǎ sān qiān zhàng
白 发 三 千 丈,
yuán chóu sì gè cháng
缘 愁 似 个 长。
bù zhī míng jìng lǐ
不 知 明 镜 里,
hé chǔ de qiū shuāng
何 处 得 秋 霜
The hoary hair is ten miles long,
Because the sorrows are as long.
In mirror, no one knows at all,
Where came on head the frost of fall?
Baris I Rambut Putihku seperti 3000 zhang (1 zhang sekitar 3,33 meter)
mengkiaskan kesedihan perasaan hati seperti rambut putih yang sedemikian
panjang.
Baris II Tetapi pada saat saya melihat cermin, masih tidak mengenal yang ada dicermin itu adalah saya sendiri.
Baris III&IV Kapan tumbuh rambut putih diseluruh kepalaku yang menyerupai salju dan embun di musim gugur.
Puisi ini mengkiaskan : "Perpisahan adalah hal yang melukai perasaan hati, kita harus menghargai dan terhadap orang yang dekat dan dikasihi setiap saat. Jangan mengabaikan kasih persaudaraan dan keluarga yang begitu penting."
Baris II Tetapi pada saat saya melihat cermin, masih tidak mengenal yang ada dicermin itu adalah saya sendiri.
Baris III&IV Kapan tumbuh rambut putih diseluruh kepalaku yang menyerupai salju dan embun di musim gugur.
Puisi ini mengkiaskan : "Perpisahan adalah hal yang melukai perasaan hati, kita harus menghargai dan terhadap orang yang dekat dan dikasihi setiap saat. Jangan mengabaikan kasih persaudaraan dan keluarga yang begitu penting."
jìng yè sī - lǐ bái táng shī
静 夜 思 - 李 白 (唐 诗)
chuáng qián míng yuè guāng
床 前 明 月 光
yí shì dì shàng shuāng
疑 是 地 上 霜
jǔ tóu wàng míng yuè
举 头 望 明 月
dī tóu sī gù xiāng
低 头 思 故 乡
Nih puisi terkenal banget, judul inggrisnya Silent Night Thought atau Pikiran di Malam yang Sunyi.
"The moon shines brightly above my bed,
Frost is on the ground.
Lifting my head up to the sky and see the bright moon,
I think of my hometown as i lower my head"
Sinar Purnama Menerpa Lantai Depan Ranjangku
Aku Ragu Apakah Itu Salju Membeku dibawah sana
Saat Mendongak Terlihat Bulan Purnama Yang Indah
Beratnya Rindu Kampung Halaman Memaksaku Merundukkan KepalaPuisi ini mengkiaskan " Perasaan rindu dalam serta disertai kekuatiran yang terus menerus tiada habisnya dialami oleh seorang petualang dari sejak dulu."
Puisi ini juga dapat mengekspresikan perjalanan hidup yang berliku-liku penuh rintangan.
静 夜 思 - 李 白 (唐 诗)
chuáng qián míng yuè guāng
床 前 明 月 光
yí shì dì shàng shuāng
疑 是 地 上 霜
jǔ tóu wàng míng yuè
举 头 望 明 月
dī tóu sī gù xiāng
低 头 思 故 乡
Nih puisi terkenal banget, judul inggrisnya Silent Night Thought atau Pikiran di Malam yang Sunyi.
"The moon shines brightly above my bed,
Frost is on the ground.
Lifting my head up to the sky and see the bright moon,
I think of my hometown as i lower my head"
Sinar Purnama Menerpa Lantai Depan Ranjangku
Aku Ragu Apakah Itu Salju Membeku dibawah sana
Saat Mendongak Terlihat Bulan Purnama Yang Indah
Beratnya Rindu Kampung Halaman Memaksaku Merundukkan KepalaPuisi ini mengkiaskan " Perasaan rindu dalam serta disertai kekuatiran yang terus menerus tiada habisnya dialami oleh seorang petualang dari sejak dulu."
Puisi ini juga dapat mengekspresikan perjalanan hidup yang berliku-liku penuh rintangan.
xiāng sī wáng wéi 699-761 AD
相 思 ( 王 維)
hóng dòu shēng nán guó
紅 豆 生 南 國,
chūn lái fā jī zhī
春 來 發 幾 枝。
quàn jūn duō cǎi jié
勸 君 多 採 擷,
cǐ wù zuì xiāng sī
此 物 最 相 思。
Penafsirannya :
Pada wilayah bagian selatan negaraku tumbuh kacang merah.
Setiap angin musim semi berhembus, maka akan tumbuh cabang dan tunas.
Berharap kamu bisa memetiknya lebih, dijadikan sebagai kenang-kenangan, karena kacang itu yang paling mampu mewakili kerinduan ini.
Kacang merah disebut sebagai biji kerinduan dikarenakan sebuah legenda :
Ada seseorang pada masa peperangan dulu wafat dimedan perang. Istri beliau merindukan suaminya dengan sangat mendalam, tidak mampu menahan kesedihan hati.
Setiap hari meratapi kesedihan dibawah pohon kacang merah, akhirnya meninggal diselimuti kesedihan.
Orang-orang pada generasi selanjutnya dengan ini memakai pohon kacang merah sebagai pohon kerinduan, dan kacangnya adalah kerinduan itu sendiri, maka sejak itu diumpamakan sebagai biji kerinduan.
Puisi ini dilukiskan oleh sang pujangga dengan mengambil kacang merah sebagai curahan hati sedang dalam suasana perasaan rindu yang besar.
相 思 ( 王 維)
hóng dòu shēng nán guó
紅 豆 生 南 國,
chūn lái fā jī zhī
春 來 發 幾 枝。
quàn jūn duō cǎi jié
勸 君 多 採 擷,
cǐ wù zuì xiāng sī
此 物 最 相 思。
Penafsirannya :
Pada wilayah bagian selatan negaraku tumbuh kacang merah.
Setiap angin musim semi berhembus, maka akan tumbuh cabang dan tunas.
Berharap kamu bisa memetiknya lebih, dijadikan sebagai kenang-kenangan, karena kacang itu yang paling mampu mewakili kerinduan ini.
Kacang merah disebut sebagai biji kerinduan dikarenakan sebuah legenda :
Ada seseorang pada masa peperangan dulu wafat dimedan perang. Istri beliau merindukan suaminya dengan sangat mendalam, tidak mampu menahan kesedihan hati.
Setiap hari meratapi kesedihan dibawah pohon kacang merah, akhirnya meninggal diselimuti kesedihan.
Orang-orang pada generasi selanjutnya dengan ini memakai pohon kacang merah sebagai pohon kerinduan, dan kacangnya adalah kerinduan itu sendiri, maka sejak itu diumpamakan sebagai biji kerinduan.
Puisi ini dilukiskan oleh sang pujangga dengan mengambil kacang merah sebagai curahan hati sedang dalam suasana perasaan rindu yang besar.